Jumat, 23 April 2010

MATERI AJAR

A. KARAKTERISTIK BENUA
1. Karakteristik Benua Asia
Berdasarkan keadaan fisiknya, Asia dapat dibedakan atas empat bagian berikut:
a. Pegunungan Lipatan Muda yang memanjang dari Laut Tengah menuju Turki, berlanjut ke Pegunungan Kaukasus berakhir di pegunungan Laut Banda Indonesia.
b. Plato Tua (dataran tinggi) yang meliputi Plato Arabia di sebelah timur Arab dan Plato Dekkan di India.
c. Dataran rendah utara meliputi Siberia, dan dataran Turan di Rusia.
d. Daerah dataran rendah dan lembah sungai.
Benua Asia merupakan tempat pertemuan dua jalur pegunungan muda yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediteran, akibatnya di wilayah ini banyak terdapat gunung api.
Penduduk Asia terdiri atas bermacam Ras, yaitu: Kaukasoid, Mongoloid, dan Negroid. Bahasa yang digunakan sangat beragam. Agama dan kepercayaannya antara lain: Islam, Hindu, Budha, Katholik, Protestan, Shinto, Tao dan Kong Hu Cu. Pertumbuhan penduduk sekitar 1,2 % per tahun (2006). Persebaran penduduk Asia tidak merata.
2. Karakteristik Benua Amerika
Keadaan alam Benua Amerika dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:
a. Pegunungan Tua di sebelah barat yang membujur dari utara ke selatan. Selain itu terdapat juga serangkaian dataran tinggi atau plato.
b. Dataran rendah di sebelah timur jalur pegunungan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Sungai Missisipi, Amazona dan dataran rendah danau yaitu Danau Besar Michigan, Ontario.
c. Dataran tinggi di sebelah timur seperti dataran tinggi Labrador dan Perisai Kanada di Kanada, dataran tinggi Guyana, dan dataran tinggi Brazil.
Penduduk asli Amerika adalah orang Eskimo dan Indian. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2006 sekitar 888 juta jiwa. Rata-rata pertumbuhan penduduk Amerika Utara 0,6%, Amerika Latin dan Kepulauan Karibia 1,5 % per tahun (2006).
3. Karakteristik Benua Afrika
Keadaan alam Benua Afrika dapat dibedakan menjadi 5, yaitu:
a. Wilayah pegunungan. Pegunungan Atlas terdapat di sebelah barat laut dan Pegunungan Drakkens Breg di sebelah tenggara Afrika Selatan.
b. Wilayah Plato. Di barat terdapat Plato Fauta Djallon, di bagian tengah terdapat Plato Jos, Adamaous, Banga, Katta, Tibesi, dan Kamerun, sedangkan bagian selatan terdapat Plato Karoo.
c. Wilayah Rift Valley. Wilayah ini dimulai dari Anatolia (Turki) membentang melalui Lembah Yordan dan dan Laut Mati, kemudian ke arah selatan ke Danau Turkana, Danau Victoria, dan Danau Malawi.
d. Kawasan Ledok atau Basin yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS), rawa dan gurun seperti Basin Kongo dan Basin Chad.
e. Wilayah dataran pantai berupa plato-plato.
Jumlah penduduk Benua Afrika pada pertengahan tahun 2005 mencapai 924 juta jiwa, dan rata-rata pertumbuhan penduduknya 2,3 % per tahun. Pendapatan per kapitanya rata-rata $ 2.480 (2005). Suku bangsa penduduk Afrika antara lain:
a. Orang Hamit yang berdiam di Afrika Utara dan Timur Laut.
b. Orang Negro, meliputi Negro Sudan dan Negro Bantu. Sekitar 70% penduduk Afrika adalah orang negro.
c. Orang ras khusus yang masih primitif, misalnya Ras Pygmy di hutan Kongo, Ras Bushmen di Gurun Kalahari, dan Ras Hottentot.
d. Orang Eropa di Afrika Selatan.
Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Swahili (mayoritas), Bahasa Arab, dan Hausa.
4. Karakteristik Benua Eropa
Keadaan alam benua Eropa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Pegunungan Tua terdapat di bagian utara
b. Dataran rendah Rusia yang mencakup dataran rendah Eropa yang terdapat di sepanjang pantai Laut Utara.
c. Pegunungan lipatan muda terdapat di bagian selatan, pusatnya di Pegunungan Alpen di Swiss dan Austria.
Puncak tertinggi pegunungan ini adalah Mount Elbrus (4.813 m). Sungai terpenting di Eropa antara lain: Sungai Volga di Rusia yang mengalir ke Laut Kaspia, dan Sungai Danube yang mengalir dari Jerman ke Laut Hitam.
Penduduk Eropa termasuk Ras Kaukasoid. Suku bangsa Eropa yang utama antara lain: Suku Bangsa Nordik, Alpen, Mediterania, dan Slavia. Sebagian besar penduduk Eropa memeluk agama Katholik Roma dan Protestan. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2006 mencapai 732 juta dengan pertumbuhan penduduknya -0,1% per tahun. Pendapatan per kapitanya mencapai $ 21.120.
5. Karakteristik Benua Australia
Keadaan alam di Benua Australia antara lain:
a. Dataran tinggi yang sangat luas di sebelah barat (merupakan sebagian besar wilayah Benua Australia.
b. Dataran rendah di bagian tengah. Di beberapa tempat terdapat tanah depresi, seperti Cekungan Carpentaria, Eyre, dan Murray.
c. Great Dividing Range di bagian timur. Di wilayah ini dari utara ke selatan membentang Pegunungan New England, Pegunungan Biru dan Pegunungan Alpen Australia.
Sebagian besar penduduk Australia (lebih dari 90% adalah orang kulit putih). Penduduk asli Benua Australia adalah Suku Aborigin. Sebagian besar penduduknya menganut agama Kristen. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris.
6. Karakteristik Benua Antartika
Antartika merupakan tanah dataran tinggi dengan puncak tertinggi Gunung Erebus. Daratannya selalu tertutup oleh salju, sehingga tidak dapat dihuni oleh manusia, dan merupakan daerah terdingin di dunia. Wilayah Antartika tidak dimiliki oleh negara manapun. Pantai Antartika kebanyakan curam dan merupakan dinding es yang tinggi. Di daratan Antartika mengandung hampir 200 jenis barang tambang yang belum di olah. Binatang khas di Benua Antartika adalah Pinguin.


B. KARAKTERISTIK SAMUDRA
1. Karakteristrik Samudra Pasifik
a. Merupakan benua terluas di dunia dan memiliki palung terdalam di dunia.
b. Dilalui garis tengah internasional pada garis bujur barat dan garis bujur timur yang berimpit di kepulauan Samoa. Hari Minggu di wilayah garis bujur barat berarti hari Senin di wilayah garis bujur timur, sebagai garis batas penanggalan internasional (International Date Line) pada bujur 180o BT/180o BB.
c. Dasar Samudra Pasifik sering menjadi pusat gempa bumi di Jepang, Filipina, Pantai Barat Amerika Utara dan Amerika Selatan.
d. Tempat bertemunya arus panas Kurosyiwo dengan arus dingin Oyasyiwo (di Pantai Timur Jepang dan Laut Jepang) yang sangat cocok sebagai tempat hidup ikan, sehingga daerah tersebut banyak ikan.
e. Ikan adalah sumber daya alam yang paling melimpah di Samudra Pasifik
2. Karakteristik Samudra Atlantik
a. Samudera yang menghubungkan dunia lama (Eropa) dengan dunia baru (Amerika).
b. Terdapat fenomena segitiga Bermuda (pantai timur Amerika Serikat dekat Kepulauan Bermuda) yang terkenal dengan gaya gravitasinya yang besar atau yang menjadi pusat Magnet Bumi.
c. Di dasar Samudera Atlantik terdapat deretan pegunungan bawah laut yang disebut Mid Atlantik Ridge, yangterbentuk karena pertemuan dua lempeng besar.
d. Sebagian besar wilayahnya berada pada garis bujur barat.
3. Karakteristik Samudra Hindia
a. Seluruh wilayahnya berada pada garis bujur timur.
b. Menjadi sumber air hujan bagi negara-negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Bagian Timur.
c. Jarang menimbulkan badai besar seperti Samudra Pasifik sehingga aman untuk jalur pelayaran kapal laut.
d. Pada dasar samudra yang berbatasan dengan Benua Asia terdapat pusat tubrukan antara lempeng benua Asia dan lempeng dasar samudra Hindia, sehingga merupakan daerah yang labil atau sebagai pusat gempa bagi negara-negara Asia seperti Indonesia, India, Afganistan, dan sebagainya.
3. Karakteristik Samudra Arktik
a. Suhu permukaan air samudera Arktik paling dingin dibandingkan samudra lain.
b. Tidak dilalui garis khatulistiwa, berbatasan langsung dengan Kutub Utara, sehingga Samudra Arktik menjadi samudra yang tidak ada batasnya, karena mengelilingi Kutub Utara secara penuh.
c. Seluruh wilayahnya berada pada garis lintang utara.
d. Banyak terdapat kandungan minyak dan gas bumi.

C. FUNGSI SAMUDRA
1. Sebagai sarana lalu lintas air yang menghubungkan antar negara atau antar benua.
2. Sebagai sumber tenaga yaitu;
- Arus laut yang memperingan tenaga perahu (dapat meluncurkan perahu)
- Gerak pasang surut air laut dapat untuk menggerakkan sumber tenaga listrik
3. Sebagai pengatur iklim, yaitu perbedaan sifat fisik air laut dan daratan dapat menimbulkan gerakan udara (angin). Angin bertiup dari samudra ke daratan mengandung uap air yang menimbulkan hujan.
4. Sebagai sumber mineral, yaitu garam, kapur (dari karang, koral), kalium karbonat.postat (dari sebangsa lumut), dan fosfat untuk pupuk (dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung pemakan ikan.
5. Sebagai sumber bahan makanan, antara lain: Ikan, kerang, kepiting, udang, rumput laut, dan sebagainya.
MATERI AJAR
A. PENGERTIAN ERA GLOBAL
Era global dapat diartikan era yaitu zaman, global atau globe yaitu dunia atau bola dunia. Globalisasi artinya proses mendunia atau menuju satu dunia. Jadi globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat menjangkau satu sama lain dalam segala aspek kehidupan. Globalisasi menyebabkan jarak antar dunia menjadi tanpa batas, yang menuntut adanya proses dibentuknya suatu aturan tertentu yang berlaku universal (umum) dalam segala aspek kehidupan baik idiologi, politik, iptek, sosial-budaya, ekonomi, dan hankam. Dalam globalisasi ada tiga aspek penting, yaitu saling berhubungan, saling integrasi atau penyatuan, saling keterkaitan.
Jadi globalisasi mempunyai ciri-ciri antara lain:
1. Seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain (mendunia atau satu dunia)
2. Mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru, tanpa batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat dengan aturan tertentu yang berlaku universal (umum).
3. Mempunyai kekuatan dan kecepatan yang sangat hebat untuk mempengaruhi seluruh bangsa dan negara di dunia (melalui telekomunikasi dan transportasi).

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG GLOBALISASI
a. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan menghasilkan alat-alat komunikasi dan transportasi yang sangat canggih seperti telepon seluler, computer (internet), satelit, pesawat terbang, pesawat ulang alik ruang angkasa dapat mempermudah arus informasi dan transportasi secara cepat tanpa mengenal ruang dan waktu.
b. Meningkatnya Orang yang Melakukan Migrasi Antarnegara
Banyaknya orang bermigrasi antara negara menjadikan hubungan antarnegara yang dikunjungi semakin dekat baik jarak maupun informasinya.
c. Terbukanya Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas dapat meningkatkan pemasaran yang luas, dan mendapatkan hasil produksi yang lebih mudah, cepat dan tanpa tatap muka antara pembeli-penjual.

d. Liberalisasi Keuangan Internasional
Selain mata uang dollar Amerika di dunia, di Eropa diberlakukan mata uang bersama yaitu EURO yang dijadikan mata uang UNI EROPA untuk mengatasi transaksi perdagangan internasional.
e. Meningkatnya Kebutuhan manusia
Kebutuhan manusia semakin beragam dan terus meningkat, untuk memenuhi semua kebutuhan maka harus mendatangkan dari luar wilayahnya.

2. TUJUAN GLOBALISASI
Tujuan yang diinginkan dengan adanya globalisasi
a. Mempercepat informasi dalam segala aspek kehidupan
b. Memberi kenyamanan bagi setiap orang dalam beraktifitas, karena peralatannya serba canggih dan mudah cara penggunaanya.
c. Mempermudah seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. PENTINGNYA GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA
Bagi Indonesia tuntutan/keharusan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (telekomunikasi dan transportasi) yang canggih, sehingga memudahkan arus modal dari negara lain untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia dan dapat meningkatkan perdagangan internasional.
Globalisasi memiliki arti penting bagi Indonesia karena perkembangan dan perubahan yang sangat cepat dan mendasar itu berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kemandirian, kreativitas dan inovasi suatu bangsa akan memenangkan persaingan di tingkat global, dan pada akhirnya menjadi bangsa yang maju dan makmur.

B. DAMPAK ERA GLOBAL
1. Dampak Positif Era Global
a. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
Melalui membuka diri pada perdagangan dan penanaman modal asing sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi cukup tinggi
b. Mempercepat Terwujudnya Pemerintahan yang Demokratis dalam Skala Global
Memberi kekuatan yang efektif bagi terbentuknya masyarakat MADANI (yaitu masyarakat yang dalam kehidupannya telah dapat mencapai keselarasan sosial yang layak/ideal), sehingga dapat mengikis pemerintahan yang otoriter dan birokrasi yang berbelit-belit.
2. Dampak Negative Era Global
a. Berkurangnya Peran Pemerintah dalam Mengendalikan Perekonomian
Pemerintah makin berkurang dalam pengendali perekonomian untuk mendistribusikan kemakmuran, karena banyak pindah ke sektor swasta.
b. Menurunnya Solodaritas Sosial
Kemampuan individu sangat diutamakan sehingga mengabaikan adanya solidaritas sosial karena lebih mengutamakan kepentingan sendiri.
c. Adanya Imperalisme Budaya
Budaya Indonesia akan terimperialisme atau terjajah sehingga tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Sifat itu antara lain individualisme, egoisme, tidak mau mengerti orang lain dan sebagainya.
d. Adanya Kekuatan yang Menghancurkan
Kompetisi atau persaingan perusahaan dalam produk perusahaan besar yang memiliki mutu tinggi dan pelayanan dan harga jual yang murah akan mengakibatkan perusahaan kecil gulung tikar (bangkrut).


e. Meningkatnya Jumlah Pengangguran
Banyak tenaga manusia diganti tenaga mesin yang lebih cepat, akurat sehingga banyak tenaga kerja manusia jadi pengangguran.
f. Sebagai Kapitalisme
Sektor financial/keuangan dikendalikan oleh para spekulan pasar uang dan modal yang memiliki modal yang besar sehingga berpengaruh dalam kebijakan perekonomian.
g. Gerakan Neo Nasionalisme dan Fundalisme
Gerakan Aksi Brutal dengan berbagai bentuk tuntutan merupakan tanda-tanda penolakan masyarakat dunia yang terkalahkan oleh proses globalisasi.

3. Dampak Era Global Bagi Bangsa Indonesia
Globalisai berdampak bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia antara lain:
a. Ideologi: Adanya pergeseran nilai yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, masyarakat terpengaruh idiologi liberalisme dimana sebagian masyarakat berprilaku kebarat-baratan, pergaulan bebas, narkoba, dan sebagainya.
b. Politik: Globalisasi identik dengan keterbukaan, kebebasan yang berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan masyarakat Indonesia yang menuntut keterbukaan dalam pemerintahan. Di satu sisi, politik global mendorong konsolidasi demokrasi di banyak Negara dan mendukung penegakan hak asasi manusia dan peradabna dunia, di sisi lain muncul otoritarianisme di tingkat global yang mematikan demokrasi.
c. Ekonomi: Menuntut adanya peningkatan kualitas dalam segala hal agar dapat bersaing di pasar bebas. Di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga dapat menimbulkan ketidakadilan global.
d. Sosial Budaya: Berubahnya gaya hidup masyarakat di pelosok desa baik sosial maupun budaya. Adanya tindakan kejahatan, penipuan, pergaulan bebas, gaya hidup metropolis yang merambah desa.

C. PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI ERA GLOBAL.
Menghadapi dampak dari era global hendaknya kita perlu bersikap selektif, yaitu:
1. Di Bidang Politik, masalah yang menyangkut politik :
a. Masalah Demokrasi
Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dapat diterima oleh rakyatnya atau pemerintah demokratis, tentunya disesuaikan dengan kepribadian bangsa itu sendiri.
b. Masalah kebebasan dan keterbukaan
Maksud adalah kebebasan dan keterbukaan yang bertanggungjawab.
c. Masalah Hak Asasi Manusia (HAM).
Masalah Hak Asasi Manusia (HAM) masih menjadi pembicaraan dikalangan akademis, politisi, dan tokoh masyarakat namun masih belum terselesaikan.
2. Di Bidang Ekonomi
Era global menginginkan adanya kebebasan di bidang perdagangan, liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dunia dan kebebasan investasi, yang lebih dikenal neo liberalisme kapitalisme. Untuk itu perlu peningkatan kualitas agar mampu bersaing dengan negara lain.
3. Di bidang Sosial Budaya
Selektif di bidang sosial buday dapat dilakukan dengan:
a. Sikap, pola dan gaya hidup yang tidak berlebih-lebihan.
b. Penampilan dan gaya pakaian yang memperhatikan etika kesopanan.
c. Dasara ikatan hidup bermasyarakat yang sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
d. Mengedapankan paham rasionalisme dan menghindari sikap materialisme serta seklerisme (cenderung ke arah kebebasan).
4. Di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pengganggu keamanan yang paling besar adalah terorisme (gerakan pengacau keamanan), maka kita harus bersikap waspada, keterbukaan, penyelesaian masalah dengan musyawarah.
MATERI AJAR

1. PETA TENTANG POLA DAN BENTUK-BENTUK MUKA BUMI
Peta adalah gambaran konvensional bentuk-bentuk permukaan bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala dan simbol-simbol tertentu. Bentuk permukaan bumi terdiri dari daratan (seperti gunung, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi) dan perairan (seperti danau, sungai, laut) yang digambarkan pada peta dalam bentuk simbol-simbol tertentu.
Simbol yang digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi pada peta tersebut adalah:
a. Gunung, digambarkan dengan simbol segitiga ∆,simbol ▲ dengan warna merah berarti gunung masih aktif, simbol ▲ dengan warna hitam berarti gunung tidak aktif (mati).
b. Pegunungan, digambarkan dengan simbol warna coklat.
c. Dataran rendah, digambarkan dengan simbol warna hijau
d. Dataran tinggi, digambarkan dengan simbol warna kuning
e. Laut/Samudera, digambarkan dengan simbol warna biru (biru muda berarti dangkal, biru tua berarti dalam).
f. Sungai, digambarkan dengan simbol garis berkelok-kelok dan warna biru.
g. Danau, digambarkan dengan simbol area/luasan dengan warna biru.
h. Relief Muka Bumi, merupakan tinggi-rendahnya permukaan bumi di dalam peta umum digambarkan dengan garis kontur. Garis kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

Sedangkan di dalam peta tematik terdapat jenis-jenis garis kontur antara lain;
1) Isohiet yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama memiliki curah hujan yang sama.
2) Isobar yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama mempunyai tekanan udara yang sama
3) Isobath yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama mempunyai kedalaman yang sama
4) Isotherm yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama mempunyai suhu udara yang sama.


2. INTERPRETASI PETA
Interpretasi peta yaitu menafsirkan kemungkinan kenampakan-kenampakan atau simbol-simbol yang digambarkan pada peta sehingga dapat dipahami makna dan arti isi peta tersebut.
Syarat utama menginterpretasi peta yaitu:
a. Syarat subyektif, yaitu syarat yang harus dimiliki oleh si-pembaca peta, antara lain:
1) Berpengetahuan ilmu geografi
2) Berpengetahuan ilmu kartografi (perpetaan)
3) Berpandangan dan bersikap kritis
4) Berdaya imajinasi kuat dan benar
5) Terlatih secara teratur dalam menafsirkan peta.
b. Syarat obyektif, yaitu syarat yang harus ada pada peta yang akan dibaca sehingga si-pembaca dapat memperoleh informasi dengan benar, antara lain;
1) Peta harus terbaru dan benar artinya gambar peta sesuai dengan kenampakan keadaan sebenarnya.
2) Peta harus dibuat oleh Badan-badan yang berwenang/kompeten dan professional, yaitu: Direktorat Topografi Angkatan Darat (DITOP), Jawatan Hidrologi, Direktorat Geologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
3) Unsur pembuatan peta harus benar antara lain; conform, equivalent, equidistant.
4) Unsur-unsur peta harus benar antara; judul, skala, legenda, teks, dan seterusnya.

3. DIAGRAM BENTUK MUKA BUMI DARATAN DAN LAUTAN
a. Bentuk-bentuk Muka Bumi Daratan











Keterangan:
A. Gunung, yaitu bagian permukaan bumi yang menjulang dan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi.
B. Pegunungan, yaitu rangkaian beberapa gunung yang menjulang dan punya ketinggian yang berbeda-beda.
C. Lembah, yaitu sebuah sekungan yang memanjang dan biasanya terletak di antara dua bukit atau sawah yang tinggi.
D. Bukit, yaitu bagian permukaan bumi yang menonjol dengan ketinggian antara 200 meter – 500 meter
E. Perbukitan, yaitu rangkaian atau kumpulan dari bukit-bukit.
F. Dataran Tinggi (plato), yaitu daerah permukaan bumi yang datar dengan ketinggian lebih dari 200 meter.
G. Dataran Rendah (plain), yaitu daerah permukaan bumi yang datar dengan ketinggian lebih kurang 200 meter.
H. Pantai, yaitu daerah tepi laut yang merupakan perbatasan antara darat dan laut.

b. PATAHAN, yaitu patahan kulit bumi yang diakibatkan tenaga yang bekerja pada kulit bumi secara horizontal dan vertikal secara bersama-sama.
Contoh gambar patahan:





c. LIPATAN, yaitu mengerut atau melipatnya kulit bumi akibat dari gaya yang bekerja pada kulit bumi secara horizontal dan biasanya terjadi pada lapisan kulit bumi yang elastis.
Contoh gambar lipatan:








b. Bentuk-bentuk Muka Bumi Dasar Laut












Keterangan:
A. Paparan Benua (Shelf), adalah dasar laut yang dangkal, kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
B. Lereng Benua (Continental Slope), adalah suatu lereng di dasar laut yang terletak antara paparan benua dan daerah laut dalam. Kedalaman Slope lebih dari 200 meter.
C. Palung Laut (Trog), yaitu dasar laut yang berupa lembah sempit, curam, dalam, dan memanjang di dasar laut, bentuknya seperti huruf V.
D. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya berada di dasar laut dan puncaknya muncul di atas permukaan air laut.
E. Basin (Lubuk Laut), adalah dasar laut yang bentuknya cekung seperti jambangan atau berbentuk seperti huruf U, memiliki tebing yang cukup curam dan dasar yang relatif datar.
F. Punggung Laut, yaitu pegunungan dasar laut yang puncaknya muncul ke permukaan air laut.
G. Ambang Laut, yaitu pegunungan dasar laut yang puncaknya belum mencapai ke permukaan air laut.
H. Pantai, yaitu wilayah pertemuan antara daratan dengan laut
MATERI AJAR

1. PETA TENTANG POLA DAN BENTUK-BENTUK MUKA BUMI
Peta adalah gambaran konvensional bentuk-bentuk permukaan bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala dan simbol-simbol tertentu. Bentuk permukaan bumi terdiri dari daratan (seperti gunung, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi) dan perairan (seperti danau, sungai, laut) yang digambarkan pada peta dalam bentuk simbol-simbol tertentu.
Simbol yang digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk muka bumi pada peta tersebut adalah:
a. Gunung, digambarkan dengan simbol segitiga ∆,simbol ▲ dengan warna merah berarti gunung masih aktif, simbol ▲ dengan warna hitam berarti gunung tidak aktif (mati).
b. Pegunungan, digambarkan dengan simbol warna coklat.
c. Dataran rendah, digambarkan dengan simbol warna hijau
d. Dataran tinggi, digambarkan dengan simbol warna kuning
e. Laut/Samudera, digambarkan dengan simbol warna biru (biru muda berarti dangkal, biru tua berarti dalam).
f. Sungai, digambarkan dengan simbol garis berkelok-kelok dan warna biru.
g. Danau, digambarkan dengan simbol area/luasan dengan warna biru.
h. Relief Muka Bumi, merupakan tinggi-rendahnya permukaan bumi di dalam peta umum digambarkan dengan garis kontur. Garis kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

Sedangkan di dalam peta tematik terdapat jenis-jenis garis kontur antara lain;
1) Isohiet yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama memiliki curah hujan yang sama.
2) Isobar yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama mempunyai tekanan udara yang sama
3) Isobath yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama mempunyai kedalaman yang sama
4) Isotherm yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama mempunyai suhu udara yang sama.


2. INTERPRETASI PETA
Interpretasi peta yaitu menafsirkan kemungkinan kenampakan-kenampakan atau simbol-simbol yang digambarkan pada peta sehingga dapat dipahami makna dan arti isi peta tersebut.
Syarat utama menginterpretasi peta yaitu:
a. Syarat subyektif, yaitu syarat yang harus dimiliki oleh si-pembaca peta, antara lain:
1) Berpengetahuan ilmu geografi
2) Berpengetahuan ilmu kartografi (perpetaan)
3) Berpandangan dan bersikap kritis
4) Berdaya imajinasi kuat dan benar
5) Terlatih secara teratur dalam menafsirkan peta.
b. Syarat obyektif, yaitu syarat yang harus ada pada peta yang akan dibaca sehingga si-pembaca dapat memperoleh informasi dengan benar, antara lain;
1) Peta harus terbaru dan benar artinya gambar peta sesuai dengan kenampakan keadaan sebenarnya.
2) Peta harus dibuat oleh Badan-badan yang berwenang/kompeten dan professional, yaitu: Direktorat Topografi Angkatan Darat (DITOP), Jawatan Hidrologi, Direktorat Geologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
3) Unsur pembuatan peta harus benar antara lain; conform, equivalent, equidistant.
4) Unsur-unsur peta harus benar antara; judul, skala, legenda, teks, dan seterusnya.

3. DIAGRAM BENTUK MUKA BUMI DARATAN DAN LAUTAN
a. Bentuk-bentuk Muka Bumi Daratan











Keterangan:
A. Gunung, yaitu bagian permukaan bumi yang menjulang dan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi.
B. Pegunungan, yaitu rangkaian beberapa gunung yang menjulang dan punya ketinggian yang berbeda-beda.
C. Lembah, yaitu sebuah sekungan yang memanjang dan biasanya terletak di antara dua bukit atau sawah yang tinggi.
D. Bukit, yaitu bagian permukaan bumi yang menonjol dengan ketinggian antara 200 meter – 500 meter
E. Perbukitan, yaitu rangkaian atau kumpulan dari bukit-bukit.
F. Dataran Tinggi (plato), yaitu daerah permukaan bumi yang datar dengan ketinggian lebih dari 200 meter.
G. Dataran Rendah (plain), yaitu daerah permukaan bumi yang datar dengan ketinggian lebih kurang 200 meter.
H. Pantai, yaitu daerah tepi laut yang merupakan perbatasan antara darat dan laut.

b. PATAHAN, yaitu patahan kulit bumi yang diakibatkan tenaga yang bekerja pada kulit bumi secara horizontal dan vertikal secara bersama-sama.
Contoh gambar patahan:





c. LIPATAN, yaitu mengerut atau melipatnya kulit bumi akibat dari gaya yang bekerja pada kulit bumi secara horizontal dan biasanya terjadi pada lapisan kulit bumi yang elastis.
Contoh gambar lipatan:








b. Bentuk-bentuk Muka Bumi Dasar Laut












Keterangan:
A. Paparan Benua (Shelf), adalah dasar laut yang dangkal, kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
B. Lereng Benua (Continental Slope), adalah suatu lereng di dasar laut yang terletak antara paparan benua dan daerah laut dalam. Kedalaman Slope lebih dari 200 meter.
C. Palung Laut (Trog), yaitu dasar laut yang berupa lembah sempit, curam, dalam, dan memanjang di dasar laut, bentuknya seperti huruf V.
D. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya berada di dasar laut dan puncaknya muncul di atas permukaan air laut.
E. Basin (Lubuk Laut), adalah dasar laut yang bentuknya cekung seperti jambangan atau berbentuk seperti huruf U, memiliki tebing yang cukup curam dan dasar yang relatif datar.
F. Punggung Laut, yaitu pegunungan dasar laut yang puncaknya muncul ke permukaan air laut.
G. Ambang Laut, yaitu pegunungan dasar laut yang puncaknya belum mencapai ke permukaan air laut.
H. Pantai, yaitu wilayah pertemuan antara daratan dengan laut